This is my life, I run the show!

6:49 PM


Banyak banget yang bilang kalo hidup itu harus sesuai apa yang kita mau. Karna itu hidup kita, bukan orang lain. Jadi orang lain tidak punya hak untuk menentukan ini-itu di dalam kehidupan kita. Benarkah? Mengapa aku tidak merasa begitu? 

Mungkin di dunia barat prinsip ini berlaku. Contoh saja Jerman. Anak ketika sudah mencapai 18 tahun, mereka sudah berhak atas diri mereka sendiri. yang berarti, mereka sudah bisa memilih untuk diri sendiri serta bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Setelah 18 tahun, anak-anak di Jerman biasanya kuliah dan tinggal sendiri. Kebanyakan dari mereka bekerja untuk makan sendiri. Singkatnya setelah 18 tahun, mereka cabut dari rumah.

Sekelas dengan orang dari berbagai penjuru dunia ( emang dunia ada penjurunya?), aku sering ditanyai hal yang buatku itu biasa tapi buat mereka sangat lah aneh. "Kalau di Indonesia, kalau orang tuanya tidak setuju jadi tidak boleh menikah? Kok begitu? Kan yang mau menikah bukan orang tuanya!" Aku cuma bisa tersenyum. Ya! di Indonesia dan kebanyakan budaya timur, prinsip 'This is my Life, I run the show!' itu tidak berlaku. Ada banyak faktor yang membuat prinsip ini terlihat seperti 'rebel'. 

Faktor pertama buatku adalah, adat istiadat. Di timur, orang tua adalah elemen terpenting. Karna kita percaya bahwa jika mereka setuju, maka semuanya akan berjalan dengan baik. Yang ini mungkin orang barat masih bisa terima dan mengerti. Mereka paham kalau kekeluargaan itu penting di timur. Tapi, ada satu hal yang aku kurang setuju, orang tua yang selalu memilihkan untuk anaknya. Mereka bilang mereka sudah makan banyak asam garam dan tau yang terbaik untuk anaknya. Alasan itu buatku sama sekali tidak valid, mungkiin untuk beberapa hal tapi tidak semua. Dan ketika si anak merasa tidak setuju, mulailah mengalir kata-kata seperti 'Keras kepala, tidak mau mengikuti kata orang tua' dan 'durhaka, karna tidak mau mendengarkan orang tua'. Tapi ketika kita berbicara tentang agama, yaitu islam. 'Ridha Allah s.w.t adalah Ridha Orang Tua', maka semua yang ditulis sebelum dua kalimat terakhir paragraf ini akan lenyap.

Faktor kedua adalah lingkungan. Di Indonesia orang itu perduli dengan kata-kata orang lain. Beda dengan di barat. Mereka tidak perduli apa kata orang. I live my Life with my way!. Kadang untuk melakukan hal yang berbeda  dari  biasanya (walaupun masih dalam konteks yang baik), orang tidak berani. Karna mereka takut orang-orang akan berkata macam-macam.

Banyak yang berkata, bahwa di Deathbed banyak orang menyesal karna tidak melakukan semua sesuai keinginannya dulu. Apakah di deathbed setiap orang Indonesia menyesal?

For me personally, aku sudah mencoba menyuarakan prinsip ini. 'This is my life, I run the show!'. Tapi gagal. Would I be regretful on my deathbed?

Intinya?

Do you run your own show?

Rumah

1:32 PM


Aku tidak pernah sebelumnya merasakan Homesick. Buatku orang yang mengatakan bahwa dia sedang Homesick adalah orang yang berlebihan. Bagaimana bisa seseorang sangat merindukan suatu tempat yang dipanggilnya rumah? It's just a place.

Tapi presepsi itu berubah ketika aku meneteskan airmata karena aku rindu rumahku. Apakah aku merindukan Indonesia? Ya, tapi aku meneteskan airmata bukan untuk Indonesia. Maaf. Yang aku panggil rumah adalah tempat dimana aku tumbuh besar. Mulai dari fase anak-anak hingga remaja hingga dewasa. Tidak sedikit hal yang aku pelajari disana. Aku meneteskan airmataku untuk Kuala Lumpur. Terlalu banyak kenangan indah yang dipetik disana.

Sudah setahun satu bulan aku tidak menginjakkan kaki di Kuala Lumpur. Sudah setahun satu bulan aku meninggalkan hatiku disana. Sudah setahun satu bulan aku tidak menghirup udara disana. Dan setelah satu tahun satu bulan ini, aku mulai meneteskan airmata.

Aku rindu berada disana.


Ramadhan!

10:04 PM



Happy Fasting everyone!

Ramadhan this episodes, I will spend it in a totally different place. And also in totally different time zone! As we all know, right now I am staying in Hamburg with the time zone +01:00 CET. So Indonesia and Malaysia will start fasting 6 hours earlier than us here. But that is not really the problem. The problem is, that right now in Germany is Summer! The day is longer than The Night. Yes, I am fasting 6 hours longer that you guys in Indonesia or Malaysia. So when you guys are already eat Sahur, I'm just breakfasting here. Well, it is not a problem actually, it is a challenge! I have tried to fast before, and it was okay. 19 hours fasting is not a problem! I can do it!

The feeling?
Totally different. Thanks to my calendar's alert. He told me just now that tomorrow is Ramadhan. I almost completely forget. They don't have any Dates' ads, Sarong's ad or Syrup's Ad for breakfasting as a sign that Ramadhan is around the corner. It is kind of dull and boring here. Sadly, I have to face it.

So, Happy Fasting everyone!

Ramadhan Mubarak!

Yeay!

10:24 PM

Finally, I step on the ground again!

After so many months not occupied by anything, finally I decided to be busy! I enrolled my self into some online course from University world wide. The courses are interesting. And I can choose whatever I want to learn. So it is basically a subject that taught in University, but they put it online for free. Yeay! It also has assessment, quiz and grading. I feel like I am attending Open University. I learn from home, I did the assessment from home. Submit it online. It was just great! I love it.

My current subject is Andy Warhol. I really love all of his works. The Monroe's, Banana painting, Campbell's Soup can, and etc. I love the way he plays with color. I learned about his backgrounds and history. The one that disappointed me is, that he is gay. The course is from University of Edinburgh. The Lecturer's accent is love. I've done 1st assessment which is very cool! and the 3rd week quiz.

I have enrolled in another class, about fantasy in life! Cool huh? It begins in three weeks. I am very happy, that I learn something again.

PEOPLE, AFIFA NOW HAS A LIFE!!


My 1st assessment. ( feel like I am design/art student :D)