Berlin

11:21 PM




Hari ini aku melangkahkan kaki ke tempat  yang sebenarnya sudah pernah ku pijak. Tempat yang sebenarnya adalah tempat yang pertama kali ku pijak. Akhirnya setelah 16 tahun aku kembali lagi. Aku merasa seperti anak kampung ke kota. Kampung Hamburg sangat berbeda dengan Kota Berlin. Pusat perbelanjaan megah, gedung pencakar langit, atau stasiun kereta modern belum menyentuh Hamburg. 

Tapi anehnya, aku merasa aneh disini. Berlin terlalu besar, terlalu kompleks, ramai dan hingar bingar. Tapi dibalik semua itu, Berlin tetap spesial dengan sejarahnya, sejarah seorang bayi perempuan yang lahir pada tanggal 12 September 1994. 

Ich bin eine Berlinerin und bin schon wieder hier!

Matahari

Matahari hari ini...

9:23 AM



Matahari hari ini tidak murung. Dia mau keluar dari peraduannya. Hari ini dia keluar lebih awal. Jam 6 aku membuka mata, matahari sudah melambaikan tangannya kepada ku. Melalui sela-sela tirai kamarku, tangan-tangannya masuk membelai wajahku. Hangat. 

Kemana saja kamu 5 bulan kemarin? Apakah dingin nya musim dingin, membuatmu enggan melambaikan tangan kepadaku?
Matahari jangan pergi lagi!
Aku sungguh merindukan mu!

Pesta Demokrasi 2014

5:05 PM



Nyoblos?

Buat aku pribadi Sabtu, 5 April 2014 lalu adalah hari pertama aku berpartisipasi dalam melangsungkan program kenegaraan. Yang di sayangkan, pemilih baru tahun ini banyak yang kurang tau tentang partai politik, calon legislatifnya, track recordnya dan masih banyak tentang si parpol lainnya. 

Aku sebagai pemilih baru, pada awalnya ingin tidak memilih. Dalam arti kata lainnya, menjadi golput. Dan hal ini juga muncul di benak kebanyakan pemilih baru tahun ini. Mengapa? Karena hal tersebut tadi. Karena ketidak tahuan. 

Tapi buat aku pribadi, aku awalnya ingin jadi golput karena aku sudah antipati dalam masalah perpolitikan di Indonesia. Ketika melihat spanduk, baliho atau poster yang berisikan foto sang caleg, yang aku baca dari muka mereka adalah senyum menjual janji. Aku sama sekali tidak percaya satupun dari mereka. Apalagi aku tidak tinggal di Jakarta bahkan tidak di Indonesia. Jadi, aku tidak merasakan sedikit pun kebijakan dari anggota DPR yang menguntungkan rakyat. 

Tapi berhubung sebelumnya aku diberi pencerahan, betapa suara kita itu berharga walaupun satu. Aku mengurungkan diri untuk menjadi bagian golongan yang apatis terhadap negaranya. Aku peduli terhadap negaraku, aku cinta negara ku. 

Semoga yang aku pilih, dan yang kita semua pilih akan melaksanakan tugasnya dengan jujur. Demi Indonesia yang lebih baik!

I'm proud to be Indonesian. Saya bangga jadi orang Indonesia.

Leave

1:31 PM


"It was your decision to leave me!" 

What is leaving?
I believe leaving would be an action with fullhearted intention to left someone and go alone without them.

Do I have that intention? Never.
But do people know? No.