Ketika dua hati ditakdirkan bertemu dalam cinta
siapa yang sanggup menolaknya, terlalu indah
cinta dijalin hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun
pasang surut dilalui memperkuat cinta
Dua hati diikat oleh tali kasih sayang dalam cinta
api keberanian membakar mereka
dua hati dengan sejuta komitmen
melangkah satu langkah besar
Partai Cinta.
Pendiri : Afifa Maysarah
Tanggal didirikan : 14 Februari 2014
Visi : Membawa Indonesia jauh lebih baik dalam kehangatan cinta dan tetap seiring dengan Pancasila dan UUD 1945.
Misi : Memastikan setiap rakyat Indonesia mendapatkan kasih sayang dan cinta. Agar setiap individu dapat bekerja dengan produktif tanpa harus memikirkan siapa yang harus dia cinta, atau siapa yang mencintai dirinya.
Motto : Membangun Indonesia dengan Cinta Kasih
Partai ke-14 dalam PEMILU 2014.
COBLOS PARTAI CINTA!

Hari pertama dari serangkaian Ujian Nasional.
Memilikii nomor urut ke-2, duduk di depan sudah jadi langganan. Semilir angin AC kelas yang diset 17 derajat membuat ruang kelas terasa lebih dingin Antartika. Soal demi soal mengalir, tersisa waktu setengah jam lagi. Melihat kesekeliling, mereka semua masih sibuk dengan soal dan lembar jawaban. Melihat kedepan, ada yang aneh dengan foto Bapak Presiden dan Wakilnya. Rupanya, mereka dipasang terbalik.
Bapak Presiden pada foto itu, seperti memperhatikan kami yang sedang menjalani ujian. Raut wajahnya menggambarkan harapan yang beliau gantung cukup tinggi pada generasi kami. Berharap agar kami dapat menjadi generasi penerus yang lebih baik. Tersirat juga diwajahnya, kekhawatiran akan kami yang tidak mampu mengemban tanggungjawab terhadap nusa dan bangsa.
Disebelahnya, Garuda yang menolehkan pandangannya kekiri, seakan menatap keluar jendela dan membayangkan bahwa ia terbang tinggi bersama kami. Bersama membawa Indonesia jauh lebih baik.
Bapak Wakil Presiden tersenyum, sepertinya beliau yakin dengan kami, generasi muda. Tidak ada kekhawatiran pada raut wajahnya. "mereka pasti bisa" mungkin itu yang ada pada benak beliau. Senyumnya seperti menyakinkan kami bahwa kami bisa dan layak untuk menjadi penerus bangsa.
Dan waktu ujian pun berakhir, siswi yang memiliki nomor urut ke-2 tersebut beranjak dari tempatnya. Dilihatnya lagi foto Bapak Presiden, dalam hatinya berbisik "kami pasti bisa Pak, kami pasti bisa!". Tunggu kami wahai Garuda. Mari kita terbang membawa Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
Tunggu kami!