Tick,
Tick,
Boom! sudah dua tahun berlalu lagi. Tapi apa yang berubah? Tidak ada. Hanya angka di akhir tanggal yang selalu kita sisipkan di pojok kanan atas sebuah halaman. Isi halamannya masih sama.
Kata orang hidup itu seperti permainan di taman hiburan. Permainan yang memacu adrenalin yang membawa kita dari tempat tertinggi menuju tempat terendah dalam sekedip mata. Apakah hidup perisis seperti itu? Mungkin bagi beberapa manusia.
Tapi rasanya, aku menaiki wahana yang berbeda. Rupanya yang aku naiki adalah Bianglala yang sangat besar. Yang berputarnya sangat perlahan, sampai aku tidak tau apakah aku sedang menuju ke atas atau sedang berputar ke arah bawah.
Tapi bukan kah seharusnya aku menikmati perputaran ini? Banyak hal yang bisa dinikmati jika aku tidak hanya menundukkan pandangan. Karena itu sesekali aku melihat ke arah lain. Tapi sering kali aku menundukkan pandangan. Mungkin aku takut ketinggian. Tapi apakah aku berada di ketinggian?
Tiba-tiba aku merasakan bahwa sepertinya aku sudah hampir menyelesaikan satu putaran. Apakah aku harus turun? atau aku masih bisa menaiki wahana ini lagi? Apakah aku masih ingin berputar lambat, sesekali menikmati pemandangan, tapi sering kali menunduk karena takut?
Apa yang aku mau? Aku pun belum tau.
tick, tick, tick.
Lanjut? Turun?
Apakah aku sebenarnya punya pilihan?